Neural
Network (NN)
Neural Network yang biasa dikenal dengan NN merupakan salah satu representasi
buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pelatihan pada otak manusia tersebut.
Istilah buatan disini digunakan karena NN
ini diimplementasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu
menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pelatihan. Dilihat dari fungsi atau struktur
rancangan untuk membuat komputer menjadi suatu perangkat yang merupakan
penyederhanaan dari model otak manusia yang biasa di pakai di bidang kesehatan.
Aplikasi NN
di dalam sistem daya yang bekerja dan mengawal proses seperti : kestabilan,
pengawasan proses, analisis beban, analisis arus, analisis ketidaktentuan dan
lain-lain.
NN terdiri dari
unit-unit terkecil yang memproses sinyal input yaitu neuron. Pemrosesan data
berupa sinyal dilakukan pada neuron tersebut. Sinyal pada NN dikirim antara
neuron melalui penghubung antara neuron. Setiap penghubung antara neuron
memiliki bobot, sinyal yang melalui penghubung antara neuron memiliki bobot,
sinyal yang melalui penghubung antara neuron akan dikalikan dengan bobotnya.
Lalu setelah sinyal dikalikan dengan bobotnya, sinyal tersebut dijumlahkan
dengan sinyal-sinyal yang lain yang juga telah dikalikan dengan bobot
penghubung antara neuron. Kemudian menjadi nilai input bagi neuron pada layer
yang dituju.
(Sumber :Artificial
Intelligence Sri Kusumadewi 2004)
Fungsi Aktifasi
Banyak fungsi yang dapat dipakai sebagai pengaktif,
seperti fungsi-fungsi goniometri dan fungsi hiperboliknya, fungsi unit step,
impulse, linier, sigmoid, dan lain sebagainya.
Beberapa fungsi aktivasi yang sering
digunakan dalam jaringan syaraf tiruan
Dalam buku Artificial Intelligence, hal 218
disebutkan bahwa fungsi Sigmoid Biner merupakan fungsi
aktivasi yang digunakan untuk
NN yang dilatih dengan menggunakan metode backpropagation.
Oleh karena itu, fungsi ini sering digunakan untuk jaringan yang membutuhkan nilai
output yang terletak pada interval 0 sampai 1. Namun fungsi ini bisa juga digunakan oleh jaringan yang
nilai outputnya 0 atau 1.
Jika nilai input
yang digunakan merupakan nilai real
dalam jumlah nilai yang besar (lebih dari 1), maka nilai real tersebut akan di normalisasikan terlebih dahulu sehingga nilai
input tersebut menjadi nilai bobot yang sudah ternormalisasi (Jurnal Novi Yanti, 2011).
Fungsi sigmoid memiliki keunikan yakni bila
dilakukan pengaturan nilai σ pada persamaan diatas, maka sigmoid akan memiliki
karakteristik menyerupai fungsi step ataupun linier. Pengaruh pengaturan σ pada
karakteristik fungsi sigmoid dapat dilihat pada gambar berikut.
(Sumber :Tesis Program Studi Magister
Teknik Elektro USU, 2011)
Bila nilai σ mendekati
0, maka karakteristik fungsi sigmoid menyerupai fungsi linier, dan bila nilai σ
mendekati tak hingga, maka karakteristik fungsi sigmoid menyerupai fungsi step.
Setiap neuron
memiliki fungsi aktifasi seperti yang telah disebutkan diatas, yang akan
mentransformasi sinyal yang masuk ke neuron tersebut sehingga dihasilkan output
dari neuron tersebut.
NN terdiri dari
banyak neuron. Neuron tersebut terdiri dari beberapa layer. Neuron dalam layer
yang sama memiliki fungsi aktifasi yang sama.
Pengelompokan
neuron menjadi beberapa layer dan pola hubungan antar layer disebut arsitektur.
Pada tulisan ini hanya membahas NN feedforward, yaitu sinyal berasal dari
neuron input ke neuron output tanpa ada penghubung balik menuju layer
sebelumnya.
NN dengan
arsitektur feedforward dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
NN
lapis tunggal (single layer)
NN dengan lapisan tunggal hanya memiliki satu lapisan dengan
bobot terhubung. NN ini hanya menerima input kemudian akan secara langsung
mengolahnya menjadi output tanpa harus melalui lapisan tersembunyi
b.
NN
lapis banyak (multi layer)
NN dengan multi layer terdiri dari input layer, hidden
layer, dan output layer. Letak hidden layer berada diantara input layer dan
output layer. Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan
permasalahan yang lebih sulit daripada lapisan dengan lapisan tunggal, tentu
saja dengan pelatihan yang lebih rumit. Namun pada banyak kasus, pelatihan pada
jaringan dengan banyak lapisan ini lebih sukses dalam menyelesaikan masalah. Pada
NN single layer tidak memiliki hidden layer. Contoh NN multi layer dijelaskan
pada gambar 2.12
Salah satu
karakteristik NN adalah proses pelatihan. Bobot antara neuron diubah melalui
proses pelatihan.
Secara khusus,
proses pelatihan pada NN adalah proses menentukan bobot sehingga didapatkan
output sesuai dengan target yang diinginkan. Bobot akan selalu diubah selama
proses pelatihan hingga memenuhi nilai tertentu berdasarkan metoda BPNN.
Proses pelatihan
memerlukan data pelatihan. Pada umumnya proses pelatihan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Supervised
Learning
Pada
supervised learning, data pelatihan yang digunakan terdiri dari data input dan
data target.
Contoh : Backpropagation Neural Network (BPNN)
b. Unsupervised
Learning
Pada
unsupervised learning, data pelatihan hanya terdiri dari data input dan tidak
menggunakan data target.
Contoh : Self-Organizing Map (SOM)
Proses pelatihan
yang digunakan pada skripsi ini adalah proses supervised learning.
2.4 Backporpagation Neural Network
(BPNN)
Model NN
merupakan pengembangan dari model perceptron. Arsitektur ini pertama kali
dikemukakan oleh Rumelhart (tahun 1986) yang dikenal dengan nama Backpropagation atau disebut dengan BP.
BP telah banyak
diaplikasikan secara meluas.
Metoda Backpropagation Neural Network (BPNN) adalah
Neural Network multi layer feedforward
yang dilatih dengan metoda BPNN. BPNN dapat digunakan untuk memecahkan masalah
di dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui zona
gangguan yang terjadi di sistem daya listrik serta membuat keputusan yang benar
dari pola input yang diberikan dalam pengujian.
BPNN
merupakan salah satu model dari jaringan syaraf tiruan umpan maju dengan
menggunakan pelatihan terbimbing yang disusun berdasarkan pada.
BPNN
merupakan salah satu model dari jaringan syaraf tiruan umpan maju dengan
menggunakan pelatihan terbimbing yang disusun berdasarkan pada algoritma error propagasi balik yang didasarkan
pada aturan pelatihan
dengan koreksi kesalahan. Secara mendasar, proses dari error propagasi balik ini terdiri dari dua tahap, yaitu umpan maju
dan umpan mundur. Arsitekturnya sendiri tersusun atas layer-layer, yaitu layer
masukan (input layer), layer
tersembunyi (hidden layer) dan layer
keluaran (output layer).
Untuk setiap neuron
pada setiap layer memiliki fungsi aktifasi, fungsi aktifasi mentransformasi
nilai input menjadi nilai output. Fungsi aktifasi untuk setiap neuron pada
layer tertentu adalah sama.
a.
Setiap
neuron pada input layer menggunakan
fungsi aktifasi identitas.
b.
Setiap
neuron pada hidden layer menggunakan
fungsi aktifasi yang tidak linier, fungsi aktifasi yang digunakan kontiniu,
memiliki turunan dan monoton naik. Jumlah hidden layer haruslah 2/3 dari jumlah
input layer ditambah jumlah output layer, dan harus kurang dari dua kali ukuran
input layer (sumber : heaton research
the number of hidden layer).
c.
Setiap
neuron output menggunakan fungsi aktifasi yang sama yaitu fungsi aktifasi
linier.
d.
Fungsi
aktifasi yang digunakan harus memiliki turunan karena di dalam algoritma metoda
Backpropagation Neural Network (BPNN)
menggunakan turunan fungsi aktifasi pada setiap layer untuk memperbaiki bobot
NN.
e.
Apabila
hidden layer menggunakan fungsi aktifasi linier maka NN hanya dapat
menyelesaikan permasalahan linier karena komposisi fungsi adalah linier, contoh
:
Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Melatih Jaringan
Dari buku Supervised Neural Networks dan Aplikasiya (2006),
dalam mengaplikasikan metoda BPNN digunakan dua himpunan data. Pertama himpunan
data untuk pelatihan dan himpunan data untuk pengujian NN. Dua himpunan data
ini saling lepas. Selama kesalahan yang dihasilkan NN konvergen menuju target
yang telah ditentukan maka pengujian diteruskan dan apabila sebaliknya
pengujian dihentikan.
Penerapan
Backpropagation Neural Network Pada Rele Jarak
Dengan penerapan BPNN ini dapat mengindentifikasi lokasi zona gangguan pada saluran sepanjang 80% dari panjang saluran tersebut. Magnitude
Tegangan bus dan arus di panjang saluran dijadikan sebagai parameter untuk input data yang digunakan, dan impedansi rele jarak sebagai
target output dengan 72 rele proteksi yang mengamankan masing-masing zona antara lain zona 1
proteksi utama, zona 2 proteksi cadangan pertama, dan zona 3 proteksi cadangan
kedua, yang terpasang dimasing-masing CB dengan jumlah 24 CB, dimodelkan dari data one line diagram yang didapat dari data
PT. PLN (persero) Garuda Sakti berdasarkan hasil Laporan Kerja Praktek 2011
terdahulu.
Sebagai keluaran BPNN adalah dapat mendeteksi zona gangguan, dan dapat mengetahui keluaran CB
yang aktif beroperasi (trip).